Memilih, sebenarnya bagian dari ujian kepemimpinan. Orang yang tidak bisa memilih, mungkin garis hidupnya tidak pernah bisa memimpin orang. Memimpin Negara, organisasi, perusahaan, komunitas, hingga lingkup terkecil : memimpin keluarga.
Banyak dari kita sering mengeluh, "Aku dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit". Hah...sejak kapan pilihan dalam hidup ini tidak sulit. Kalau tidak mau bersusah payah memilih, kubur saja dirimu (serem sekali ya..). Memilih, mengambil keputusan, selalu tidak bisa kita hindari. Keberanian untuk memilih, adalah keberanian untuk mengambil risiko. Tak satupun pilihan yang kita ambil, tidak berisiko. Hanya para pecundang yang tidak pernah berani mengambil pilihan. banyak mikir, nanti dulu deh, aku pertimbangkan dulu, aku belum siap, kalau aku milih begini nantinya bagaimana?
Pilihan demi pilihan selalu hadir mengiringi perjalanan hidup kita. Dari semua pilihan yang kita ambil, ada kalanya baik, tapi tidak jarang berbuah jelek. Tepat tidaknya pilihan yang kita ambil tergantung; tepat tidaknya momentum yang kita ambil----tempalah besi itu selagi panas, kata seorang kawan---mood kita; dukungan orang-orang dekat kita; petunjuk dari langit (ini bukan hanya monopoli Kyai Langitan lho, kita juga bisa mendapatkan petunjuk dari langit..!). Oya, jangan lupa, UANG, sering kali menjadi faktor penentu. Aku sudah beberapa kali membuktikan itu, uang, sering mengalahkan nalarku. Tapi untungnya, sejauh ini baik-baik saja. Uang dan study, tiga kali aku menghadapi pilihan sulit ini (maaf, harus kukatakan sebagai pilihan sulit, karena memang benar-benar sulit). Dan uang, lagi-lagi mengalahkan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Aku berharap ini bukan yang terakhir, tapi aku berharap pilihanku nantinya bukan ke uang lagi.....
JOGJA......ah kesempatan menapakkan kaki di Kincir Angin aku sia-siakan. ACEH....impian lama, bahkan sejak kecil, hampir di pelupuk mata. JAKARTA....seribu satu kenangan dan berjuta asa masih akan kutorehkan di kota tercemar kelima di dunia ini.
No comments:
Post a Comment