Folks,
Pernahkah kamu menertawai diri, berapa kali? Aku pernah. Tak terhitung sudah. Kalau kapan persisnya, aku lupa. Tapi kalau mau diingat-ingat mungkin sebagian masih terekam dalam memoriku. Repot, lagi...kalau mengingat-ngingat kejadian tempoe doeloe. buang-buang energi saja! Tapi ada kalanya kita memang perlu mengingat-ngingat semua "sejarah" yang pernah kita torehkan. "sejarah" menyenangkan, juga yang tidak menyenangkan.
baru-baru ini, aku baru saja menertawai diri. hmmm...betapa konyolnya aku. menertawai sesuatu yang terus terulang dan terulang. Mengapa aku tidak pernah belajar dari sejarah masa laluku ya? terperosok ke lubang yang sama. tapi aku berharap ini kekonyolan terakhir yang aku lakukan, tapi tidak untuk menertawai diri. Aku terus dan akan terus menertawai diri, jikalau apa yang aku lakukan adalah sebuah kekonyolan. (konyol, menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya apa ya?). Selagi kita bisa menertawai diri, itu baik. Kita sadar sepenuhnya apa yang telah kita lakukan. kalau orang sudah tidak mampu menertawai diri, mungkin orang itu sudah hilang ingatan, gila. orang gila, tak akan mampu menertawai diri, tapi jadi bahan tertawaan orang lain!
Kamu setuju kan, kalau tertawa itu sehat? Tapi, ssssttt...tertawanya jangan keras-keras, nanti dibilang gila! Ya, tertawalah ala kadarnya, senyum simpulpun cukup. Sambil merenungi--tapi jangan meratapi---sesuatu yang membuatmu harus tertawa itu.
Menertawai diri---bermuhasabah, merefleksi diri, otokritik, de el el---kata orang bijak, membuat hidup kita jadi enteng. Semua bisa lepas, bebas,---I want to break free, kata fredy mercury---dan membuat urat syarat kita kendur.
Menertawai diri, tidak harus menunggu pergantian tahun. Juga jangan menunggu saat ulang tahun tiba. Setiap saat, jika bisa lakukan. Yaa ayyuhalladzi na amanu wal tandur nafsumma qoddamat ligodz----kata ceramah dr. Isa Anshari sekian tahun yang lalu. Apa yang sudah kita kerjakan, apa yang akan kamu kerjakan esok? Orang beruntung, seperti petuah tua itu, adalah yang berbuat lebih baik dari hari kemarin. Kalau hari ini masih sama baiknya dengan hari kemarin, itu masih kategori rugi. Ingat, tidak ada istilah impas! (ini kata AA GYM lho, saat ceramah 30 menit di Istora Senayan 2 hari lalu)
Mari kita tertawa.......
No comments:
Post a Comment