Friday, April 6

Kesempurnaan dan Niat Baik

====Untuk seseorang yang lagi berjuang memahami kesempurnaan,

Kesempurnaan itu tiada batas. Siapa dan apa yang sempurna di alam fana ini selain Dia. Tak kan pernah ada orang yang bisa mengejar kesempurnaan. Kesempurnaan, sejatinya baru diperoleh tatkala ajal menjemput. Atau justru sebaliknya, ketidaksempurnaan yang diperoleh. Bukankah begitu pesan nilai-nilai perjuangan yang kita peroleh saat memasuki pesantren "hijau hitam" dulu? Kita tidak akan pernah sempurna, dan tidak akan pernah menemukan orang yang sempurna hingga ruh berpisah dengan jasad kita. Kesempurnaan, sebagaimana halnya kebenaran mutlak, cuma Dia yang memiliki.

NIP, ada satu hal yang baru saja kudapatkan beberapa hari ini, yaitu tentang niat baik. Kamu, juga aku telah mengerti dan menyadarinya tentang niat baik itu. Tetapi rasanya baru kemarin itu aku benar-benar merasakan, bagaimana niat baik---dan niat jelek di kutub yang lain bersanding---meresap dalam aliran darahku. "Jangan pernah timbul dari lubuk hatimu yang paling dalam, untuk punya niat jelek dan pikiran negatif.......". Kata-kata ini menghunjam betul dalam kalbu orang yang aku temui by accident kemarin. Dia mengutipnya dari almarhumah Ibu Tien Soeharto. Mengapa begitu? Niat baik dan pikiran positif akan membangkitkan energi positif yang akan mengalir ke seluruh darah, syaraf-syaraf, sendi dan semua ruas tulang-tulang kita. Lalu semua tindak-tanduk kita akan terprogram kepada hal-hal yang positif juga.

NIP, sekarang aku baru mengerti, mengapa orang-orang alim itu selalu membawa keteduhan dan kedamaian bagi orang-orang sekelilingnya? Karena mereka cuma punya niat baik dan pikiran positif. Energi yang terpancar dari semua tindak-tanduknya tidak lain adalah buah dari niat baik dan pikiran positif itu.

NIP, mungkin aku tidak akan pernah ditakdirkan menjadi orang alim, sekalipun aku mengaku punya darah itu. Tapi aku tidak menyesal, masih ada cukup waktu untuk mewarnai hari-hari esokku dengan niat baik dan pikiran positif....tidak boleh membenci, tidak boleh mendendam, memberikan maaf yang seluas-luasnya, dan keharusan untuk minta maaf jika kita sadar berbuat salah....wallahu a'lam bisshawab.....

No comments: