Friday, April 6

Lelucon (Bencana) yang tidak lucu

Siang itu, sebuah sms masuk ke hpku, bunyinya kira-kira begini : "Tonton METROTV sekarang ! Pesawat Adam Air sudah diketemukan di kawasan Majene. Korban meninggal dipastikan 89 orang, 2 orang kritis, 3 balita terapung di laut, 9 orang dinyatakan hilang, dan.........1 ORANG TERTIPU".

Begitu membaca pesan itu (tanpa memperhatikan frase terakhir) aku langsung melompat dan berteriak, "Adam Air sudah ketemu!". Sontak orang-orang yang ada di sekitarku (ada 4 orang, jadi yang tertipu bukan cuma satu, 4 + aku = 5 orang)mengikuti gerak tubuhku ke arah TV di pojok ruangan kerja. TV butut buatan Korea itu pun aku nyalakan. Tombol channel---maklum tidak ada remote control-nya--aku pencet dengan harap-harap cemas. Begitu kudapatkan channel METROTV, yang muncul adalah iklan sebuah produk kecantikan (belum ada produk ketampanan hingga hari ini he!). Aku terus menunggu dari iklan yang satu ke iklan yang lain. Yang ditunggu-tunggu tak muncul juga. Tiba-tiba temanku nyeletuk, "Jangan-jangan ditipu loe!".

Tanggap dengan celetukan itu, akupun melihat lagi sms dari karibku yang hari itu "kurang ajar" itu. Dan ternyata benar, aku dan 4 orang temanku memang benar-benar tertipu. Gerutu dan "umpatan jenaka" meluncur dari mulut teman-temanku. Aku cuma bisa cengar-cengir. Oalah, sudah nasibku..tak ada bedanya dengan kepanikan orang di daerah yang pernah diterpa isu tsunami. Lari tunggang-langgang, tubruk sana-tubruk sini, lompat sana lompat sini. Tak peduli orang yang ditubruknya kemudian luka, bahkan harus menemui ajal.

Sampai di situ, aku masih melihat sms itu sebagai lelucon. Maka ku forward-lah sms dari NIPIRA itu ke sejumlah teman. Seperti yang telah kuduga, "korban-korban" tipuan sms ini pun berjatuhan. Aku tak bisa membayangkan ekspresi mereka yang benar-benar tertipu seperti diriku, apakah nyengir, mengumpat, atau tertawa ngakak, atau mungkin juga mengutukku karena tak tahu diri. Tidak punya empati terhadap orang yang kena musibah.

Tidak punya empati, atau sense of disaster-nya tidak ada. begitulah, kesadaranku tersentak saat seorang temanku aku kirimi sms itu, dan balasannya mengejutkan: "Aiy, gila loe min, musibah dibuat becandaan. Ada saudara gua di situ. Sekarang kita lagi harap-harap cemas"!

kali ini aku tak bisa senyum. Menyadari kesalahan yang aku lakukan. "Maaaaaaaaaaaf", begitu sms itu aku reply. Aku tersadar kemudian bahwa sms itu, dengan maksud apapun tidak boleh dikirim sembarangan. Ya, aku berjanji untuk menghapus sms itu dan tidak menganjurkan siapapun untuk membuat sms serupa.

Tadinya, maksudku memforward sms itu tiada maksud lain kecuali becanda. Seperti juga maksud temanku yang pertama kirim sms itu, pasti hanya untuk iseng-iseng saja. Buatku, sms itu tak lebih dari lelucon, ekspresi dari ketidakpercayaan terhadap pemerintah kita yang fatal mengeluarkan informasi tentang penemuan Adam Air seminggu sebelumnya. Duh, bagaimana mungkin seorang gubernur dan seorang Dan Lanud TNI AU mengeluarkan misleading information. Mereka mestinya bisa digugat untuk dimintai pertanggungjawaban.

Cukup sekali ini saja membuat lelucon (bencana) yang tidak lucu ini. NIPIRA, renungkanlah itu.............!

Ba'da Magrib, disandera astri nunggu kirim email.

09 January 2007

No comments: