Saturday, September 13

Tongkat Ali lebih Kick..!!

Iklan itu menarik perhatianku saat jalan-jalan di kawasan Sri Petaling bulan lalu. Jelas aku mesam-mesem, dengan kata-kata 'lebih kick' itu. Iklan kategori 'Mak Erot' itu aku temui di beberapa ruas jalan. Belakangan aku ketahui kalau kawasan itu salah satu tempat mangkal para PSK. Memang tidak terlalu vulgar seperti banyak tempat di Jakarta, tapi seorang kawan dari Nepal berujar kalau malam itu dia dipanggil2 seorang perempuan yang dia yakini sebagai PSK.

Tongkat Ali, tangkur buaya, pasak bumi, kuda laut, ramuan Madura, cula badak, atau telur bebek selama ini diamini para lelaki Indon memiliki kasiat ampuh : meningkatkan vitalitas. Benar tidaknya, aku tidak tahu lha wong belum pernah nyoba..:-) Tapi di sebuah majalah aku pernah baca kalau semua itu cuma mitos yang terlalu dibesar-besarkan. Obat vitalitas sesungguhnya ya olahraga teratur, istirahat cukup, dan makan makanan yang bergizi. Begitu jelas tulisan di majalah itu.

Kata 'lebih kick' seperti aku singgung di atas, konotasinya memang mengarah kepada vitalitas. Mungkin maksudnya lebih nendang, lebih dahsyat, lebih jos gandoss, atau lebih mantabbbb...bila lelaki menenggak ramuan Tongkat Ali. Apakah ini sehebat teraphynya Mak Erot? meneketehe...:-)

Tongkat Ali, seperti juga Pasak Bumi ternyata dua ramuan yang sangat dikenal oleh para lelaki Malaysia. Tak jauh berbeda dengan mitos yang berlaku di sini. Ketika aku ngetes 'teriak', "tongkat Ali lebih Kick", ternyata para lelaki lokal pada tersenyum. Artinya mereka tahu semua khasiat ramuan itu.

Tentu saja yang membuatku agak heran, adalah pengakuan oarang-orang Kuala Lumpur itu kalau Pemerintah Malaysia sangat tegas dalam memerangi praktik pelacuran. Seorang teman berusaha meyakinkanku dan pendatang lainnya kalau pemerintah dan masyarakatnya tidak mentolerir praktik pelacuran. "Gak ada prostitusi terbuka di sini. Kalaupun ada pasti dilakukan secara sembunyi-sembunyi. PSK-nya kebanyakan orang Indonesia, Philipina, China, Thailand dan beberapa negara Eropa Timur". Temanku ini, Mr. A aku lihat berusaha meyakinkan kepada orang Asing bahwa Malaysia itu Islami, dan secara tidak langsung juga ingin menunjukkan kalau penyumbang 'kotoran' (pelacur) itu adalah negara-negara tetangganya.

Soal pelacuran, aku tidak sepenuhnya percaya dengan penjelasan Mr. A. Tapi soal sumber utama pelacur di Malaysia adalah negara-negara yang dia sebut di atas, dalam hati aku mengiyakan. Benar atau salah urusan belakangan tho? Tetapi setidaknya beberapa kali aku ngikuti kasus2 perdagangan manusia Indonesia ke Malaysia. Banyak diantara korban perdagangan manusia (pelacur) ini tadinya berencana kerja di Malaysia sebagai pembantu atau bekerja di mall2 atau rumah makan. Nyatanya, oleh para mafia perdagangan manusia itu mereka dimasukkan ke dalam perangkap. Bukannnya disalurkan sebagai tenaga kerja tetapi malah dijual kepada om-om hidung belang.

No comments: